Oleh: ansoryfisika | 21 Oktober 2010

BESARAN DAN SATUAN

  1. MODUL  I

MENGUKUR, BESARAN DAN SATUAN

Kegiatan Belajar I.

Tujuan pembelajaran pada modul ini adalah:

a. Mengenali besaran pokok dan besaran turunan
b. Menuliskan rumus dimensi dari besaran turunan
c. Mengkonversikan satuan
d. Menentukan skala pengukuran benda dengan alat ukur jangka sorong dan mikrometer.

URAIAN MATERI  1

A. Pengertian Besaran dan Satuan

Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang sesuai.

Ada dua macam sisitem satuan yang sering digunakan dalam fisika dan ilmu teknik, yaitu system metric dan system inggris. Sistem metric dibagi dalam dua bagian, yaitu system MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Sekon)

B. Besaran Pokok dan Besaran turunan

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-satuan pada besaran-besaran lain.

Dalam system Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan dua buah besaran tambahan, seperti terlihat pada table 1.1 dibawah ini:

No Nama

Besaran

Lambang

besaran

Satuan Lambang

Satuan

1. Panjang l Meter m
2. Massa m Kilogram kg
3. Waktu t Sekon (detik) S (det0
4. Arus listrik i Ampere A
5. Suhu K Kelvin K
6. Intensitas Cahaya I Candela Cd
7. Jumlah zat mol mole mol

Sedangkan dua besaran tambahan adalah sebgai berikut:

No Nama

Besaran

Lambang

besaran

Satuan Lambang

Satuan

1.

2.

Sudut Datar

Sudut Ruang

f

Radian (radial)

Steradian

rad

Sr

Tabel 1.1

2. Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok, yaitu meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran poko, yaitu panjang dan waktu.

Beberapa  contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran pokok dapat dilihat pada table 1.2 dibawah ini:

No Nama Besaran

(Name of unit)

Lambang

(Symbol of unit)

Satuan LambangSatuan Bentuk satuan

lain dalam SI

(Relation to SI units)

1. Gaya F Newton N
2. Jumlah Panas Q Joule J
3. Tekanan P Pascal Pa
4. Usaha W Joule J
5. Daya P Watt W
6. Tegangan Listrik V Volt V
7. Muatan Listrik Q Coulomb C
8. Kapasitas listrik C Farad F
9. Hambatan Listrik R Ohm W
10. Fluks Magnetik f

Weber Wb
11. Medan Magnet E

Tesla T

Tabel 1.2

C. Faktor Pengali dan Konversi Satuan

1. Faktor Pengali

Dalam Sistem Internasional, factor pengali sangat diperlukan untuk menuliskan harga-harga besaran satuan yang sangat besar atau sangat kecil. Dalam hal ini dipakai system dengan awalan yang menyatakan macam-macam kelipatan 10.

Beberapa contoh awalan dengan satuan internasional adalah sebagai berikut:

No Faktor Pengali Nama Awalan Simbol
1. 10-18 Atto a
2. 10 -15 Femto f
3. 10 -12 Piko p
4. 10 -9 Nano n
5. 10 -6 Mikro m
6. 10 -3 Milli m
7. 10 3 Kilo K
8. 10 6 Mega M
9. 10 9 Giga G
10. 10 12 Tera T

Tabel 1.3

2. Konversi satuan

Konversi satuan adalah system pengubahan satuan dari satuan-satuanDimensi Besaran

Dimensi besaran adalah cara penyusunan suatu besaran dari besaran-besaran pokok.

Dimensi besaran pokok

No. Besaran pokok Lambang satuan Lambang  dimensi
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Panjang

Massa

Waktu

Arus listrik

Suhu

Intensitas Cahaya

Jumlah zat

m

kg

s

A

K

Cd

mol

[L]

[M]

[T]

[I]

[q]

[J]

[N]

Tabel 1.4

E. Besaran scalar dan Besaran vector

1. Besaran skalar

2. Besaran vektor

F. Ketidakpastian dalam pengukuran

1. Aturan menyatakan banyaknya angka penting

2. Oprasi angka penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukurang. Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan). Misalnya, pengukuran sepotong kayu dengan mistar bersekala cm diperoleh hasil 6,3 cm dan  pengukuran dengan mistar bersekala mm dipoeroleh hasil 6,35 cm. Hasil pengukuran  pertama mengandung dua angka penting , yaitu  6 angka pasti dan 3 angka taksiran   (angka yang diragukan). Hasil pengukuran kedua mengandung tiga angka penting, yaitu 6 dan 3 angka pasti serta 5 angka taksiran.

Aturan-aturan mengenai angka penting adalah sebagai berikut.

  1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Misalnya, 2,3 cmmengandung dua angka penting dan 61,3 cm mengandung tiga angka penting.
  2. Semuaangka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting. Misalnya, 160,4 kg mengandung  empat angka penting dan 630,05 kg mengandung lima angka penting.
  3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu,angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol, baik yang disebelah kiri maupun yang disebelah kanan tanda koma desimal adalah bukan angka penting. Misalnya, 0,0604 km mengandung tiga angka penting dan 0,0008 km mengandung satu angka penting.
  4. Angka nol pada deretan akhir sebuah bilangan termasuk angka penting, kecuali kalau angkasebelum nol diberi garis bawah . Dalam hal ini angka penting terakhir padayang diberi garis bawah, dan angka selanjutnya bukan angka penting. Misalnya, 1,300 mengandung empat angka penting, 1,300 mengandung tiga angka penting, dan 1,300 mengandung dua angka penting.

Untuk menghindari kerancuan angka-angka nol pada deretan akhir bilangan, kita dapat menggunakan notasi ilmiah. Misalnya 1,3 X 103 mengandung dua angka penting dan 1,30 X 103 mengandung tiga angka penting.

Bilangan yang terdiri atas angka-angka penting disebut bilangan penting. Misalnya panjang  paku 4,7 cm. Bilangan  4,7 termasuk angka penting. Bilangan Eksak adalah bilangan  yang pasti. Misalnya banyak telur dalam keranjang 100 butir. Bilangan 100 termasuk bilangan eksak.

Perbedaan antara bilangan penting dan bilangan eksak adalah sebagai berikut.

  1. Bilangan penting  kita peroleh dari hasil pengukuran, sedangkan bilangan eksak diperoleh dengan membilang.
  2. Pada bilangan penting , banyak angka penting terbatas sesuai ketelitian alat ukur yang digunakan, sedangkan pada bilangan eksak, banyak angka penting tidak terbatas.

3. Aturan-aturan Berhitung

Aturan-aturan pembulatan dalam fisika adalah sebagai berikut.

  1. Angka lebih besar dari 5 di bulatkan ke atas. Misalnya, 6,427 dibulatkan menjadi 6,43.
  2. Angka lebih kecil dari 5 di bulatkan kebawah. Misalnya, 6,424 dibulatkan menjadi 6,42.
  3. Angka tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. Misalnya, 5,475 dibulatkan menjadi 5,48 dan 5,465 dibulatkan menjadi 5,46.

Aturan-aturan berhitung yang melibatkan bilangan penting adalah sebagai berikut.

  1. Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

Misalnya, 27,400 g    → angka 4 taksiran

5,950 g    → angka 0 taksiran

—————  +

33,350 g    ≈  33,400 g.

  1. Hasil perkalian atau pembagian bilangan-bilangan penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan penting yang memiliki angka penting paling sedikit.

Misalnya:   3,22 cm                        (tiga angka penting)

2,1 cm                        (dua angka penting)

———–  x

6,7 6 2 cm2 »  6,8 cm2 ( dua angka penting)

  1. Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak, atau sebaliknya, memiliki angka penting sebanyak angka penting dari bilangan penting.
  2. Hasil memangkatkan suatu bilangan memiliki banyak angka penting yang sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.

  1. Mengenal beberapa macam alat ukur
    1. Mistar
    1. jangka sorong
  1. Mikrometer sekrup

LATIHAN 1

Pilihan jawaban yang paliang tepat!

1. Panjang 2. 109 meter sama dengan ….

a. 2 Terameter                     d. 2 nanometer

b. 2 Gigameter                    e. 2 pikometer

c. 2 hektometer

2. Massa 6. 10-6 gram sama dengan ….

a. 6 mg                                d. 6 hg

b. 6 mg                               e. 6 Mg

c. 6 kg

3. Daya mesin pesawat terbang 4.500.000 Watt. Apabila daya tersebut ditulis dalam notasi ilmiah menjadi …Watt.

a. 45 . 105 d. 4,5 . 10-4

b.  45 . 106 e.  4,5 . 107

c.  4,5 . 105

 

Oleh: ansoryfisika | 7 September 2009

Hati jadi Adem

PAgi ini aku melihat pak guru sedang berjalan- jalan didepan kelas yang ramai yang tekesan tak ada guru disitu. dengan wajah yang tegang dan amarah yang tak terkendali, guru membuka pintu dan seakan akan ingin menelan siapa saja yang dijumpai. Dalam kondisi sepeti itu, pak guru seperi tak takut pada apapun, sekalipun setan. Pak guru masuk dan membuka hendel pintu dengan kasar, “Gedubrak ….. duar….” sesaat semua diam, mata pak guru melotot dan semua siswa menengok, diam, kemudian beranjak dari tempat duduk untuk menghampiri pak guru. semua serempak tanpa dikomando, pelan tapi pasti menghampiri pak guru, dengan senyum sopan berkata: ” PAk salim”, dek….. sentak kaget hati guru itu, tangan guru di cium dan hati guru jadi tenang dan adem. Begitu dasyat jabatangan dan salim itu, membuat hati yang terbakar amarah langsung adem penuh welas asih. Oh…. sungguh dasyat perilaku rendah hati ini, karena dapat melunturkan amarah dan kebencian.

Oleh: ansoryfisika | 24 Februari 2009

KOREKSI DIRI 1

KEINGINAN MENURUT AKTOR
kalau bicara tentang keinginan, semua orang yang hidup pasti memiliki keinginan. tapi bagaimana keinginan yang membawah manfaat itu?

Ada orang yang bilang bahwa tak punya keinginan itu adalah orang yang mati enggan hidup tak mau. apakah ini merupakan himbauan bagi kita agar dalam hidup harus punya keinginan. tapi keinginan yang seperti apa yang diperbolehkan sesuai dengan takaran hidup kita?

Bagi orang yang terlalu banyak keinginan, seperti orang yang doyan akan mimpi dan dalam agama disebut”tululamal” . lalu apakah yang harus kita lakukan dengan keinginan itu?… kok semuanya tak boleh.

Dalam tinjauhan seni pertunjukan, kita (aktor) haruslah sesuai dengan takaran permainan. Hidup seperti ada dalam panggung sandiwara, jika kita ingin mendapat pujian dari penonton, pelatih, sutradara kita harus ikhlas memerankan peran kita dengan total. Janganlah terlalu banyak keinginan sehingga kita menjadi aktor yang over akting. Akibat dari over acting itu membuat permainan yang buruk dan menjijikkan (kata rendra seperti lemak)

Untuk itu keinginan itu harus ada agar hidup terarah dan hendaknya jangan berlebihan agar kita bisa hidup lebih hidup.

Oleh: ansoryfisika | 23 Februari 2009

Latihan 2

Berteriak, berteriak ……. itu adalah cara untuk mengekpresikan diri. ingatlah suara itu seperti olah raga, yaitu harus dengan pelan- pelan, sedang-sedang, keras-keras.

lakukan dengan cinta kasih dan perhatian…..

Oleh: ansoryfisika | 23 Februari 2009

Latihan 1

Pada saat awal pertemuan, tentulah kita harus tahu apa yang menjadi kegelisahan kita. Keinginan apa yang akan kita hendak cari? tentunya kita harus bertanya pada diri kita masing-masing.

Kejelasan ini penting, agar kita sebagai orang yang hendak memasuki dunia kecil ini, tahu apa yang menjadi tujuan kita, dasar pertimbanagan dan segalah hal yang menjadi daya tarik kita untuk berteater.

Keyakinan, itu bukan coba-coba. Apabila keyakinan dalam menentukan piihan inilah yang membuat ruh kita dalam berkesenian ini akan selalu terjaga kesegarannya dan vitalitasnya.

Kesiapan untuk membongkar keterbatasan lahir maupun batin, itu merupakan konsekuensi dari keyakinan. Resiko yang bakal diterima akan di hadapi, meski resiko itu pahit bagi dirinya.

Pelatihan membongkar jiwa dan raga dapat dilakukan dengan membuka ruang cipta, karsa yang ada pada diri kita meski hanya tipis bagai sutra. MEnyerahkan keinginan pada cipta. Membuang rasa takut, rasa terbatas dengan melepas baju ketakutan, keangkuan, dan ketidakpercayaan diri.

Mungkin itu saja latiahan pertama yang bisa kita lakukan.

Oleh: ansoryfisika | 17 Februari 2009

PERANAN PENYUTRADARAAN DALAM PENYAJIAN TEATER

Sutradara adalah orang yang mengoordinasikan segala unsur teater dengan kecakapan dan daya imajinasi sehingga mewujudkan pertunjukan yang sukses.

Tuga sutradara ialah sebagai berikut:
1. Sebagai pusat kesatuan kekuatan dari para aktor, dan
2. Sebagai koordinator bagi para pemain dan para teknisi.
Kedudukan sutradara berada ditengah-tengah, yaitu diantara pengarang, aktor, dan penonton.
Hal-hal yang pokok dari kerja sutradara dibagi menjadi tujuh macam sebagai berikut.
1. Menentukan dan menemukan motif (gagasan)menentukan motif dan gagasan yang merusak pada suatu karya cerita dan memberi ciri kejiwaan pada karyanya. Motif (gagasan) dapat bersifat sebagai berikut:
a. Ringan (tidak mendalam);
b. Memberikan suasana khusus;
c. Membuat cerita gembira menjadi suatu banyolan (lucu);
d. Mengurangi tragedi yang berlebihan.
2. Menentukan casting
Casting adalah proses penyaringan untuk menentukan pemeran (pemain) berdasarkan hasil anaisa naskah untuk diwujudkan dalam pertunjukan.
Macam-macam casting ialah sebagai nerikut:
a. Casting berdasarkan kecakapan;
b. Casting berdasarkan tipe (kecocokan fisik) pemain;
c. Casting berdasarkan pertentangan watak atau fisik pemain;
d. Casting berdasarkan kesamaan emosi dan temperamen yang dimiiki pemain
e. Casting berdasarkan terapi.
3. Tata dan Teknik Pentas
Sutradara harus mengerti tentang tata dan teknik pentas, yaitu segala hal yang menyangkut kebutuhan suatu pementasan. Sebagai contoh kostum, make up, dekor, dan lampu penyinaran (kalau tragedy berwarna gelap atau abu-abu, sedangkan komedi berwarna mencolok)
4. Menyusun Mise en Scene
Menyusun Mise en Scene adalah menyusun segaa perubahan yang terjadi dan terdapat pada daerah permainan karena adanya perpindahan pemeran (pemain) atau perlengkapan panggung.
Contohnya sebagai berikut:
a. Sikap pemain;
b. Pengelompokan (grouping);
c. Dekorasi yang digunakan dalam pentas;
d. Efek tata sinar.
5. Menguatkan dan melemahkan Scene
Menguatkan dan melemahkan scene (bagian-bagian tertentu) dari suatu cerita adalah teknik atau cara daam pengarapan cerita yang dituangkan pada bagian-bagian adegan yang ditampilkan. Sutradara bebas menentukan tekanan pada bagian-bagian cerita menurut pandangan sendiri-sendiri tanpa merubah naskahnya.

Oleh: ansoryfisika | 9 Februari 2008

Hari Sabtu di Sekolah

Oleh: ansoryfisika | 25 Juni 2007

Teater Proses

Teater Proses adalah teateryang didirikan pada tanggal 16 april 1992 oleh Mr. ANSORY, tuan TRIWIT, Wong Sigit, Bung Yoyok, Lek Misno, and Mat Adjuri. Pada awal berdirinya memang sebelum dideklarasikan oleh induknya, teater ini sudah tercium baunya sehingga terkesan lahir sebelum waktunya.

Pada tanggal 16 April 1993 resmi berdiri and go public dengan menerima anggota baru untuk yang pertama kalinya and di ikuti oleh 93 anggota. Anggota pertama inilah yang menjadi cikal bakal fisi dan misi teater proses ini.

Markas tp saat itu ada di kamar pojok mipa, sehingga merupakan tempat yang banyak dilalui oleh banyak orang yang beraneka. LAtihan pertama bagi anggota adalah mengamati orang yang berjalan dan menirukannya jika ada karakter orang yang teatrikal, itu merupakan menu latihan tiap hari. 

Oleh: ansoryfisika | 30 Mei 2007

MEMANFAATKAN WAKTU LUANG

Kulit Pisang sebagai Pupuk Organik

Kulit Pisang yang selama ini kita biarkan terbuang begitu saja ternyata mengandung unsur kimia yang baik untuk pupuk yaitu Fosfor, Magnesium, Sulfur, dan Sodium.

Cara penggunaan :

Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan  dipendam disekitar tanaman.

Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) :

Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman.

Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya.

Baca Selengkapnya..

Oleh: ansoryfisika | 30 Mei 2007

Hukum gerak Newton

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditemukan oleh Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum-hukum ini dasar dari mekanika klasik.


Newton pertama kali mengumumkan hukum ini dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (
1687) dan menggunakannya untuk membuktikan banyak hasil mengenai gerak objek. Dalam volume ke tiga (textnya), dia menunjukan bagaimana, menggabungkan Hukum gravitasi universal, hukum gerak dapat menjelaskan Hukum gerak planet Kepler.

Pentingnya hukum gerak Newton

Alam dan Hukum alam tersembunyi dalam malam;

Tuhan berkata, Biar Newton jadi! Dan semua menjadi terang.

— Alexander Pope

Hukum gerak Newton, bersama dengan hukum gravitasi universal dan teknik matematika kalkulus, memberikan untuk pertama kalinya sebuah kesatuan penjelasan kuantitatif untuk fenomena fisika yang luas seperti: gerak berputar benda, gerak benda dalam cairan; projektil; gerak dalam bidang miring; gerak pendulum; pasang-surut; orbit bulan dan planet. Hukum konservasi momentum, yang
Newton kembangkan dari hukum kedua dan ketiganya, adalah
hukum konservasi pertama yang ditemukan.

Hukum Newton dipastikan dalam eksperimen dan observasi selama 200 tahun.

Hukum pertama Newton: Hukum Inertia

Hukum ini juga disebut Hukum Inertia atau Prinsip Galileo.

Formulasi alternatif:

  • Setiap pusat massa benda tetap berada dalam keadaan istirahat, atau gerak seragam lurus ke kanan, kecuali dipaksa berubah dengan menerapkan
    gaya ke benda tersebut.
  • Sebuah pusat massa benda tetap diam, atau bergerak dalam garis lurus (dengan kecepatan, v, sama), kecuali diberi
    gaya luar.

Dalam notasi kalkulus, dapat dikemukakan dengan:

Meskipun hukum Newton pertama merupakan khasus spesial dari hukum
Newton kedua (lihat bawah), hukum pertama menjelaskan
frame referensi di mana kedua hukum lainnya dapat dibuktikan benar. Frame referensi ini disebut referensi frame inertial atau Galilean referensi frame, dan bergereak dengan kecepatan konstan, yaitu, tanpa percepatan.

Dalam formal tidak resmi, Aristotle berpikir bahwa benda akan diam bila kalian biarkan diam, diam secara alami, dan gerakan membutuhkan suatu penyebab. Normal bila ia berpikir begitu, karena setiap gerakan (kecuali objek celestial) yang diamati oleh pengamat akan berhenti karena gesekan. Tetapi teori Galileo menyatakan bahwa “Benda bergeral secara alami dengan kecepatan tetap, bila dibiarkan sendiri.”

Berjalan dari Aristotle “Keadaan alami benda adalah diam” ke hukum pertama
Newton adalah penemuan yang penting dan dalam fisika. Dalam kehidupan sehari-hari, gaya
gesek biasanya menyebabkan benda bergerak menjadi pelan dan membawanya ke keadaan diam. Newton menjelaskan model matematika yang seseorang dapat menurunkan gerakan benda dari sebab dasar:
gaya.

Kategori